menu melayang

02 Maret 2020

Mindset Dalam Mendapatkan Rumah Tanpa Uang

Mindset Dalam Mendapatkan Rumah Murah Tanpa Uang

Kebanyakan orang ketika melihat sebuah judul langsung tergiur dan tidak memiliki kemampuan sensor pikiran yang sehat kembali. Beli properti tanpa uang tanpa nunggu harga miring. Tanpa mikir tanpa akal sehat tanpa basa basi. Langsung ingin praktek. langsung mengikuti seminarnya. langsung ingin mendapatkan hasilnya.

Beli properti tanpa uang, tanpa mikir, tanpa akal sehat, tanpa basa-basi, tanpa tahu bisa dipraktekkan. Tanpa nunggu dua kali. Langsung langsung ikut seminar penuhnya yang bayar sekian juta rupiah dan harganya masih akan naik terus. Dan hebatnya kebanyakan tanpa itu Anda kalau sudah ikut seminar nya pun akan dibuka kelas yang lebih mahal lagi lebih komplit dan lebih banyak biaya belajar yang dibutuhkan. Saya sampai hari ini belum berhasil memikirkan kenapa kok orang mudah hanyut dalam sebuah eforia. Orang mudah terhipnotis dalam melihat sebuah judul, melihat sebuah testimoni melihat sebuah tawaran, melihat sebuah peluang yang mengagungkan. Apalagi diajari untuk mengetahui rasa malu karena belum bisa punya rumah malu untuk masih punya rumah hanya satu lalu Kalau makin tua ternyata malah tambah utang yang tidak berwibawa. Akhirnya, ujung-ujung sampai rela menggadaikan perhiasan istrinya,menggadaikan motornya menggadaikan ijazahnya, pinjam sini hutang sini hanya supaya bisa mengikuti pelatihan versi penuhnya.

Lebih menyedihkan lagi, ketika ada roadshow untuk seminar properti serupa untuk di dalam seminar gratis saya, dalam kasus saya, menemukan banyak kenyataan yang pahit dan menyedihkan. Orang yang kena getah dari permainan yang dilakukan oleh orang lain.

Banyak yang telepon panitia dan yang selalu ditanyakan adalah Apakah ini Pak ini atau Pak itu itu tidak benar tidak model-model saya udah tidak mau tertipu lagi saya udah tidak mau jatuh kedua kalinya banyak yang mengumbar sumpah serapah dari para pembicara sebelumnya semua disebutkan dan semua di kata-kata caci maki. 

Itu yang langsung jujur mengungkapkan perasaannya. Komentar-komentar lebih sopan mungkin bisa anda cek di website saya yang lain, mereka hanya mengatakan saya telah mengikuti seminar sejenis. Tapi kok saya belum berhasil. Saya belum bisa mendapatkan propertinya, bingung harus kemana lagi saya sudah habis biaya saya sudah mentok dan lain-lain bahkan beberapa yang lebih beruntung dan bisa mengikuti workshop saya. Klasik selalu mengatakan ini beda ini kok diajarkan ya kok ini tidak dikasih tahu, kok ini tidak diberikan, kok ini cuma dilewati saja, kok yang dulu tidak seperti ini dan seterusnya.

Mereka dari murid para pembicara properti sejenis ketika gagal selalu menyalahkan gurunya. Saya juga tidak kaget kok kalau besok ada murid saya yang tidak berhasil, kata-kata saya dari belakang biasalah Tetapi kalau jumlahnya yang gagal sampai di atas 90% itu baru luar biasa. Baru sadarlah kita tidak perlu mengatakan lagi, ajarannya tidak salah kok ajarannya tidak apa Mbak,hanya saja Kebanyakan orang siap menang tapi tidak siap kalah. Mereka menggadaikan ijazahnya perhiasan istrinya total menggadaikan hidupnya dan ternyata mereka kalah dan akhirnya harus habis dan tenggelam dalam kenistaan. Di dalam judi ini disebut Selong istilah yang semua dipertaruhkan dengan harapan kalau menang akan menang banyak menang ya menang sekalian tidak mikir peluang kalah. Atau seperti pacuan kuda semua harta dipertaruhkan untuk sebuah permainan. Akan berakhir bahagia dan memberikan kebahagiaan kepada banyak orang. Keluarga dan sanak saudara orang-orang yang tersingkir mereka telah dihina dan dijatuhkan mereka hanya bisa berikrar kalau keluarga lah yang salah keputusan merekalah yang benar mereka telah terjebak pada situasi yang tidak menyenangkan mau mengakui kalau telah kalah akan tetap nekat dan mempertaruhkan yang lebih besar dengan harapan modal awal yang telah hilang tadi akan kembali. Orang-orang jumlah yang harus dikasihani mereka telah terjebak hutang. Terjebak situasi harus berhasil. Siap untuk kalah mereka hanya bisa hidup untuk menatap kemenangan.

saya yang bekas seorang murid pembicara properti sejenis bahkan telah mengikuti seminarnya sampai 4 kali ternyata masih belum paham dengan apa yang dijelaskan dan diterangkan. Termakan hipnotis kepada testimoni yang telah berhasil dan telah menunjukkan hasil. Candu bagi orang yang telah sakau semakin mengikutinya semakin akan kecanduan dan semakin terjerumus pada jurang kenistaan mau ngapain lagi.

Ketika melihat teman-teman yang mereka lebih terpacu dan lebih termotivasi untuk berhasil. Semangat jika masih belum berhasil ketemu lagi yang sudah berhasil mereka seperti kesetrum dan tertular virus keberhasilan. Pagi semangat semakin kesetanan, makin ngawur dalam mencapai cita-cita.

Tahukah Anda bahwa anda sering melihat lalat di sebuah jendela kaca dalam kondisi yang telah mati kering. Mereka Semasa Hidup berusaha menyeberang ke balik kaca. Tidak tahu kalau ada halangan di depan mereka hanya mengulangi cara yang sama dan terantuk kaca. Bangkit lagi mencoba cara lagi yang sama jatuh lagi bangkit lagi terbang lagi terantuk kaca lagi dan satu lagi berulang dan berulang sampai mereka kelelahan dan akhirnya mati itulah yang yang akan terjadi pada diri anda ketika anda masih melakukan cara yang sama.

Definisi kegilaan adalah melakukan hal yang sama atau melakukan sesuatu dengan cara yang sama terus-menerus tetapi mengharapkan hasil yang berbeda,kutipan Albert Einstein.

Sampai kapan Anda mau seperti orang gila mengulangi cara yang selalu sama dan berulang-ulang kau menunggu kehabisan nafas kau menunggu kehabisan waktu kehabisan modal kehabisan uang kehabisan tenaga. Carilah ternatif baru. Carilah cara yang berbeda. Carilah pendekatan yang berbeda. Carilah pendamping yang berbeda cari guru yang berbeda. Siapa tahu anda akan berubah nasib menjadi pemenang. Jadikan diri anda sebagai orang yang siap untuk kalah, siap untuk menang. Anda hanya mengatakan siap untuk menang maka anda belum siap untuk kalah. Maukah anda belajar dari kegagalan sehingga Anda mau belajar untuk menang. Maukah anda belajar dari kesalahan sehingga Anda mau belajar untuk menghindari kesalahan yang sama muka anda belajar dari masa lalu sehingga Anda mampu mulai melangkah ke masa depan Anda

Blog Post

Related Post

Back to Top

Cari Artikel