Coba perhatikan di sekitar
Anda,apakah banyak yang menjual tanah,rumah,ruko dan properti lainnya? Coba
perhatikan cara kerja mereka. Dari tidak pakai modal tetapi mereka bisa
mendapatkan jutaan rupiah bahkan bisa membangun rumah dari komisi transaksi
yang diperoleh. Mereka ada yang berprofesi sebagai broker
tradisional/perorangan,dan professional.
Perbedaan Broker Tradisional
dengan Broker Professional atau Property
Agent adalah dari cara kerja dan organisasi saja. Property Agent mengumpulkan
data secara rapi dan membuat daftar/listing dari properti-properti yang mereka
ikat. Kemudian mempromosikan dengan cara yang modern. Dengan media luar ruang seperti spanduk,banner dan flyr,iklan media
cetak,media elektronik,internet dan beberapa koneksi yang mereka miliki.
Cara menjualnya juga berbeda antara agen profesional dengan tradisional. kalau broker tradisonal menawarkan properti dari mulut ke mulut dengan harga yang telah mereka tentukan sendiri. Harga tertinggi dari owner berapa rupiah kemudian mereka menentukan harga jual sendiri dan kalau berhasil transaksi pemilik hanya mendapatkan harga sesuai dengan kesepakan awal. Sedangkan agen profesional tugasnya mencarikan pembeli kemudian mempertemukan antara keduanya dan mendapatkan prosentasi 3% dari transaksi yang terjadi,dan ini dibebankan kepada pemilik properti.
Dasar pengikatan untuk menyerahkan hak jual secara prinsip sama saja antara agen properti pro dengan agen tradisional. Pembedanya adalah pengikatan dengan perjanjian tertulis didalam surat pengikatannya meliputi pasal-pasal hak dan kewajiban antara pemilik dan agen properti secara detil.
Sama-sama tanpa uang tetapi hasil yang didapatkan lebih besar. Dan ilmu beli properti tanpa uang paling modern adalah mampu mengubah kondisi tersebut dan melakukan suatu jurus tambahan,sehingga kita dapat memiliki sendiri properti tersebut tanpa harus dijual ke orang lain,atau dijual kepada orang lain tetapi ada beberapa ketentuan-ketentuan tambahan,sehingga rumah tersebut dapat kita miliki sendiri.Bahkan dapat langsung kita miliki tetapi dibayar oleh orang lain dengan memainkan potensi dari properti tersebut.
Mendapatkan uang dari potensi properti tersebut: bisa disewakan,bisa digadaikan atau diagunankan di bank,membuat rumah tersebut produktif,menggunakan media spot,atau membagi-bagi properti sebagian dijual/disewakan rumah tersebut,sehingga kita bisa mendapatkan uang untuk membayar properti tersebut kepada pemilik sebelumnya.
Kisahnya Nyata Pengalaman Seorang Ibu Yang Berhasil Memebeli Rumah Tanpa Uang
Seorang wanita yang sedang jatuh usahanya di tahun 1979 harus menjual rumahnya dan pindah ke pinggir kota,akan tetapi untuk membeli rumah baru dia tidak mempunyai uang yang cukup. Lalu dia bertemu dengan seorang wanita bernama ibu Rita. Dia mengatakan kalau dia berminat membeli tanah ibu Rita di Grogolsari-Yogyakarta, hanya saja belum punya uang yang cukup. Dia bertanya kepada ibu Rita,apakah boleh tanah tersebut boleh dibalik nama terlebih dahulu dan setelah prosesnya selesai akan digunakan untuk jaminan di bank. Sehingga keluar uang untuk membayar tanah yang akan dibeli dari Ibu Rita. Ajaibnya ibu Rita mau memberikan izin surat tanahnya untuk dibalik nama dulu dan ketika prosesnya selesai diagunkan di bank. Uang yang cair dibayarkan kepada ibu Rita.
Jika Anda yang memiliki tanah hari ini tentu dengan mudah Anda akan menjawab tidak bisa atau tidak mungkin. Ada uang ada barang. Bayar dulu atau tidak ada transaksi. Itu sudah umum. Saya saja kalau dibegitukan pasti tidak mau. Sebenar apapun alasan yang diberikan pasti kebanyakan dari kita akan menolak tawaran yang diberikan dan tidak akan ada transaksi.
Cara pendekatan apa yang dilakukan
si Ibu sehingga ibu Rita mau tanahnya dibalik nama terlebih dahulu? Mental dan
karakter apa yang dimiliki si Ibu?
Itulah kenyataannya. Masih banyak
kejadian serupa di sekeliling Anda. Dan itulah beli properti tanpa uang. Kenapa
Anda berpikir ini adalah ilmu baru, ini adalah ilmu lama hanya saja pedekatannya
lebih modern, dan sekarang saatnya kita mempraktekkannya dan mendapatkan
hasilnya.