Jurus Mudah Beli
Properti Tanpa
Seperti yang telah kita ketahui, bahwa orang dikatakan
memiliki properti ketika: Pertama, orang tersebut tinggal di daerah itu
bertahun-tahun sampai lintas generasi. Buktinya banyak orang yang tidak perlu
pakai surat dapat mengaku memiliki sebuah properti ketika mereka tinggal di
daerah tersebut. Perhatikan cerita sengketa mengenai penggusuran dan
pengambalihan lahan. Selalu yang menempati bersikeras dengan mengatakan
mereka telah menempati dari zaman kakek mereka turun menurun sehingga itulah
properti mereka.
Ketika mereka diminta untuk menunjukkan surat-surat yang sah
jelas tidak bisa, karena tidak, ada, lucunya, tetap saja sengketa jalan terus
detik padahal, jelas-jelas salah satu pihak yang memiliki bukti kepemilikan
yang sah diluar kasus sertifikat ganda. Tidak perlu kita bahas mengenai
sengketa tersebut, melihat dari sebuah fakta bahwa orang dapat dikatakan
memiliki properti tersebut salah satunya adalah ketika orang tersebut mendiami
properti yang bersangkutan selama bertahun-tahun bahkan sampai lintas generasi.
Kedua, dikatakan memiliki rumah atau properti tersebut
ketika mampu menunjukkan surat-surat detik surat kepemilikan tanah atau
surat-surat lainnya (Waris,Girik,Letter C,Patok D,Surat hijau dan lain-lain)
tentunya secara sah hukum rumah itu milik orang yang tertera di dalam surat
tersebut.
Ketiga, seseorang dikatakan memiliki rumah tersebut ketika
orang yang bersangkutan memiliki kuasa jual atas properti tersebut. Di sini
kuasa jual sering identik dengan nama yang tertera pada sertifikat. Secara
otomatis orang yang namanya tertera di dalam surat tersebut memiliki kuasa
untuk menjua,mengalih namakan kepada orang lain sesuai dengan kehendaknya.
Fungsikan kepemilikannya baik dengan memiliki,menempati,menjual ataupun
melakukan kegiatan apapun yang berkaitan dengan propertinya.
Dari salah satu pemahaman di atas kita Sederhanakan saja
dalam sebuah wacana sebagai berikut: Ketika orang memiliki kuasa jual terhadap
sebuah rumah berarti secara definitif orang tersebut dikatakan
"memiliki" rumah itu. Nah,Kalau surat yang menyatakan hak kuasa jual
itu dapat kita peroleh tanpa uang maka dapat dikatakan beli properti tanpa
uang.
Sederhananya begitu kita agak mengesampingkan sisi hukum dan
legalitas arti "memiliki" yang sesungguhnya. Kita hanya melihat bahwa
ketika kita mampu memiliki surat yang menyatakan bahwa kitalah yang memegang
hak jual terhadap sebuah rumah, atau pemiliknya telah memberi kuasa jual rumah
tersebut kepada kita maka kita adalah pemilik dari properti itu. Hanya saja ini
masih "memiliki" yang diperlukan adalah mengkonversi
"memiliki" sementara tersebut menjadi uang dengan cara dijual atau
menggunakan teknik-teknik lain untuk menjadikannya permanen milik kita sah
secara hukum.
Dengan gambaran seperti di atas saya mengajarkan huruf sederhana
beli properti tanpa uang yaitu dengan jurus nomor satu jurus FLIP yang
dikombinasikan dengan jurus 2 naikkan harga turunkan syarat.
Dalam sebuah kesempatan awal permainan dalam dunia properti,
saya menerapkan hal ini untuk mengakuisisi rumah pertama saya. Saya datang ke
sebuah rumah yang diiklankan dijual. Saya temui pemilik rumah, saya melihat
lihat dalam rumah dan kemudian saya pamit pulang.
Di dalam jurus nomor 1 FLIP yang paling penting dari kita
untuk mengetahui apa yang boleh dilakukan apa yang tidak boleh dilakukan:
1. Tidak boleh langsung menawar di pertemuan pertama
2. Tidak diperkenankan mencari kejelekan dari rumah yang
akan kita beli. Misal mencari cacatnya, entah bocor tembok retak retak lantai
pecah-pecah cat mengelupas kamar mandi bau dekat pembuangan sampah dan
lain-lain.
3. Lakukan uji kelayakan, ada tujuh langkah dalam uji
kelayakan saya akan ajarkan dasar teori saja Yaitu anda berlagak sebagai
seorang detektif dan bertanya kepada tetangga mengenai harga pasaran di daerah
tersebut, Maka Anda akan tahu bahwa rumah tersebut bisa dimiliki.
4. Jurus ini hanya bisa dilakukan untuk rumah dibawah harga
pasaran. Bagaimana mengetahui harga pasaran? Saya sudah jelaskan di atas, salah
satunya dari Tetangga,independent appraisal, riset di internet dan yang paling
gampang adalah memastikan melalui perbandingan dengan NJOP, pastikan benar
kalau harga yang ditawarkan adalah harga dibawah harga pasar.
5. Ketika semua info lengkap dan anda telah tahu harga
pasaran silakan Anda kembali ke pemilik rumah dan menemuinya kembali serta
menawar harga yang bersangkutan.
6. Tanya sekali lagi harga yang ditawarkan kemudian
melakukan jurus nomor 2, naikan harga dan turunkan syarat,ketika awalnya
penjual menawarkan ke Anda 100 juta dan Anda tahu harga pasaran di daerah
tersebut adalah 140 juta maka Anda menawar 120 juta dari pengalaman yang
sudah-sudah sebuah peristiwa unik yaitu orang yang ditawar malah bingung,
karena kita tahu bahwa semua menawar selalu ke bawah tapi kita menawar malah ke
atas.
7. Selanjutnya ketika pemiliknya masih terbengong-bengong
bingung, tetapkan bahwa dengan harga segitu Anda mau tapi bayarnya mundur!
8. Kita minta menunda bayar sampai dengan 6 bulan maksimal 6
bulan kalau mau dan rekor saya adalah tunda bayar selama 1 tahun Dan hebatnya
masih ada kok yang mau gunakan jurus penundaan dan jual bebas masalah entah
uang belum ada,deposito belum cair lah, mau maju KPR lah, nunggu warisan lah
,semua alasan sebutkan, supaya orang yang mau di tunda bayar toh sudah dapat
rangsangan ganas dibayar lebih.
9. Kenapa harus dinaikkan harganya? Kenapa kok harus
dilebihkan nominalnya? Sebab, segala sesuatu yang ada tawar kebawah selalu
diakhiri dengan ditagih uang mukanya mana? Selalu ditagih tanda jadinya mana?
Kalau Anda lawar kebawah dan dikasihkan kan, maka anda akan selalu ditagih
kedua hal tersebut. Akan tetapi ketika anda mau menawarkan atas, anmaka anda
punya alasan an, untuk tidak membayar tanda jadi atau uang muka. Jika menunda
bayar kewajiban, an maka anda sudah punya pengganti setimpal dengan penundaan
tersebut.
10. Kalau tidak mau? Ya sudah..cari properti lain yang
orangnya mau. Begitu anda tidak mau gunakanlah jurus building rapport (Cara
Cepat Klik dan Menjalin Hubungan Baik dengan Orang Lain)
Cara cepat untuk bisa cepat nyambung (dan connect) dengan
orang lain adalah dengan menemukan kesamaan. Secara tidak sadar kitapun
senantiasa mencari orang lain yang memiliki kesamaan dengan kita.